Sakral di Tengah Sesaknya Jalan: Upacara Melasti Desa Adat Gilimanuk Warnai Kemacetan

Suasana khidmat Upacara Melasti, sebuah ritual penyucian diri menjelang Hari Raya Nyepi, mewarnai Desa Adat Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. Pada Rabu pagi, 9 April 2025, ribuan umat Hindu dari berbagai penjuru desa memadati jalanan menuju pantai yang menjadi lokasi utama pelaksanaan Upacara Melasti. Namun, antusiasme dan kekhusyukan ritual ini berjalan beriringan dengan kemacetan lalu lintas yang cukup signifikan di sekitar area Gilimanuk.

Sejak pagi hari, pejalan kaki yang membawa berbagai perlengkapan upacara, iringan gamelan, serta barisan pembawa pratima (benda-benda sakral) memadati jalan utama desa. Upacara Melasti yang merupakan tradisi turun-temurun ini memang melibatkan mobilisasi massa dalam jumlah besar. Kendaraan roda dua dan roda empat juga turut memadati jalan, mengantarkan para peserta upacara dan perlengkapan lainnya. Akibatnya, terjadi penumpukan kendaraan di beberapa titik, terutama di persimpangan menuju pantai dan area parkir.

Meskipun diwarnai kemacetan, semangat Upacara Melasti tetap terasa kental. Para peserta dengan sabar berjalan kaki atau menunggu kendaraan bergerak perlahan. Lantunan doa dan suara gamelan yang mengiringi jalannya upacara menciptakan suasana sakral di tengah hiruk pikuk aktivitas. Petugas kepolisian dari Polsek Gilimanuk dan Pecalang (petugas keamanan desa adat) terlihat berjaga dan berusaha mengatur lalu lintas agar kemacetan tidak semakin parah.

Bendesa Adat Gilimanuk, Bapak Made Sudarma, saat ditemui di sela-sela Upacara Melasti, menyampaikan bahwa kemacetan memang menjadi tantangan tersendiri setiap pelaksanaan ritual besar ini. “Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengatur jalannya upacara dan meminimalisir dampak kemacetan bagi masyarakat umum. Partisipasi umat yang begitu besar menunjukkan tingginya kesadaran akan pentingnya tradisi ini,” ujarnya. Beliau juga mengapresiasi kesabaran umat dan pengguna jalan yang turut menghormati jalannya upacara. (Data dari catatan Desa Adat Gilimanuk menunjukkan peningkatan jumlah peserta Upacara Melasti setiap tahunnya).

Upacara Melasti di Gilimanuk tahun ini dipusatkan di Pantai Karangsewu, yang dianggap memiliki nilai spiritual penting bagi masyarakat setempat. Setelah tiba di pantai, berbagai prosesi ritual dilakukan, termasuk persembahyangan, pelarungan sesajen, dan penyucian pratima di air laut. Kemacetan diperkirakan akan berangsur-angsur terurai setelah seluruh rangkaian upacara selesai pada sore hari.

Disclaimer: Artikel ini dibuat berdasarkan pantauan tim redaksi dan informasi dari tokoh masyarakat setempat per tanggal publikasi. Kondisi lalu lintas dapat berubah sewaktu-waktu.