Menelisik Sejarah Singkat Baduy Luar: Jembatan Antara Tradisi dan Dunia Luar di Banten

Berbeda dengan kelompok Baduy Dalam yang teguh menjaga isolasi dan kemurnian adat, Suku Baduy Luar di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, memiliki sejarah perkembangan yang sedikit berbeda. Mereka menjadi garda terdepan interaksi antara tradisi Baduy dan dunia luar, sambil tetap mempertahankan sebagian besar warisan leluhur. Mari kita lihat sejarah singkat yang membentuk identitas unik Baduy Luar.

Perkembangan Akibat Pertambahan Penduduk dan Interaksi:

Sejarah mencatat bahwa pembentukan Baduy Luar tidak terlepas dari faktor internal dan eksternal. Pertambahan jumlah penduduk di wilayah Baduy Dalam diperkirakan menjadi salah satu pendorong sebagian masyarakat untuk keluar dari zona inti dan mendirikan permukiman di sekitar wilayah tersebut. Selain itu, interaksi yang meningkat dengan masyarakat luar dari waktu ke waktu juga memberikan pengaruh signifikan.

Mulai Terbukanya Interaksi dengan Dunia Luar:

Perubahan signifikan dalam interaksi Suku Baduy dengan dunia luar mulai terlihat sekitar tahun 1960-an. Pada masa itu, masyarakat Baduy mulai memperbolehkan orang luar untuk menginap dan berkomunikasi secara langsung dengan mereka. Perkembangan ini menandai perbedaan mendasar dengan Baduy Dalam yang sangat membatasi kontak dengan pihak asing.

Respon Terhadap Pelayanan Modern:

Pada tahun 1975, masyarakat Baduy Luar menunjukkan respons terhadap bentuk pelayanan kesehatan modern, yang merupakan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak. Penerimaan terhadap beberapa aspek modernitas ini semakin memperjelas perbedaan jalur perkembangan antara Baduy Luar dan Baduy Dalam.

Struktur Sosial dan Kepemimpinan yang Adaptif:

Masyarakat Baduy Luar memiliki struktur sosial yang dipimpin secara adat oleh Jaro, yang berfungsi sebagai kepala desa. Mereka juga terintegrasi dengan sistem pemerintahan nasional melalui Kepala Desa Kanekes. Meskipun tetap menghormati Pu’un sebagai pemimpin tertinggi adat yang berkedudukan di Baduy Dalam, Baduy Luar memiliki mekanisme kepemimpinan yang lebih adaptif terhadap interaksi dengan dunia luar.

Perubahan dalam Pakaian dan Gaya Hidup:

Perbedaan paling mencolok antara Baduy Luar dan Baduy Dalam terlihat pada pakaian adat. Baduy Luar umumnya mengenakan pakaian berwarna hitam atau biru tua, serta ikat kepala batik, yang menandakan bahwa mereka tidak lagi mempertahankan kemurnian ajaran adat seperti Baduy Dalam yang berpakaian serba putih.