Rano Karno Ingin Alat Pengendalian Banjir Jakarta Pakai GPS : “Masa Kita Kalah Sama Sungai?”
Jakarta, 25 Maret 2025 – Politikus senior sekaligus mantan Gubernur Banten, Rano Karno, kembali mencuri perhatian publik. Dalam sebuah diskusi publik bertajuk “Tata Kota dan Penanggulangan Banjir Berbasis Teknologi” di Jakarta, Rano melontarkan ide segar: pengendalian banjir Jakarta harus menggunakan sistem berbasis GPS dan online agar lebih modern dan responsif.
Rano menyebut, persoalan banjir di Jakarta sudah menahun, namun solusi yang diterapkan masih konvensional dan kurang real-time. Ia mendorong pemanfaatan teknologi pemetaan digital dan pemantauan berbasis GPS agar pergerakan air, ketinggian muka sungai, serta kondisi pompa air bisa diawasi secara langsung melalui sistem online.
“Sudah 2025, masa kita masih mengandalkan kiriman air tanpa kontrol? Harusnya Jakarta punya sistem pengendalian banjir yang real-time. Pakai GPS, semua online. Pompa aktif otomatis begitu debit air naik. Masa kita kalah sama sungai?” ujar Rano yang disambut tawa dan tepuk tangan peserta diskusi.
Konsep Pengendalian Banjir Berbasis Teknologi
Menurut Rano, teknologi sudah memungkinkan integrasi data dari curah hujan, ketinggian air sungai, hingga kecepatan aliran dari hulu ke hilir dalam satu dashboard digital. Dengan sistem itu, pengambil kebijakan bisa mengambil keputusan cepat, bahkan mengaktifkan pompa air secara otomatis dari jarak jauh bila diperlukan.
Ia juga mencontohkan negara-negara seperti Belanda dan Jepang yang telah lama menggunakan sistem semacam itu. “Di sana semua terkoneksi. Sensor pasang di pintu air, GPS pantau pergerakan banjir. Kenapa Jakarta enggak bisa?” ujarnya.
Tanggapan Warga dan Pemerhati Tata Kota
Gagasan Rano Karno ini langsung mendapat sorotan dari publik dan pemerhati kebijakan urban. Banyak yang mendukung idenya sebagai solusi jangka panjang, meski juga mengingatkan bahwa implementasi teknologi tinggi harus diiringi dengan kesiapan infrastruktur dan SDM.
“Secara ide bagus banget. Tapi pemeliharaan sistem, jaringan, dan respons tim teknis juga harus diperkuat. Jangan sampai alat canggih tapi enggak dipakai,” kata Vino Rasyid, analis tata kota dari Universitas Trisakti.
Dukungan dari Kalangan Milenial
Uniknya, usulan Rano justru mendapat dukungan dari kalangan muda. Di media sosial, tagar #GPSBanjirJakarta mulai muncul, disertai meme dan komentar positif tentang perlunya modernisasi sistem drainase dan pengendalian banjir.
“Kalau bisa tahu ojol udah dekat lewat GPS, harusnya bisa juga tahu banjir udah mau nyampe rumah,” tulis salah satu netizen di X (dulu Twitter).
Menanti Aksi Nyata
Meski saat ini Rano Karno tidak memegang jabatan eksekutif, idenya dianggap sebagai masukan penting dalam perencanaan kebijakan ke depan, terutama jika Pemprov DKI Jakarta serius ingin keluar dari “langganan tahunan” bernama banjir.
Apakah alat pengendalian banjir berbasis GPS & online akan menjadi kenyataan? Waktu yang akan menjawab. Tapi satu hal pasti: banjir Jakarta memang butuh solusi cerdas, bukan hanya tambal sulam.